Nabire Sebagai Pioneer Pengembangan Awal Standar Instrumen Pertanian Spesifik Lokasi Komoditas Padi di Papua Tengah

Nabire, 07/07/2023. Balai penerapan Standar Instrumen Pertanian Papua melakukan koordinasi terkait hasil identifikasi standar instrumen pertanian spesifik lokasi khususnya Komoditas padi (beras). BPSIP selaku UPT BSIP Kementan memiliki tugas dan fungsi menyelenggarakan koordinasi, perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrumen pertanian.

Apa itu instrumen Pertanian?

Instrumen Pertanian mencakup ruang lingkup mulai dari hulu hingga hilir. Antara lain benih atau bibit, pupuk, pestisida, lahan atau tanah, air, mutu produk, sistem budidaya pertanian, penanganan pascapanen, pengolahan atau hilirisasi produk pertanian, kelembagaan dan lain-lain.

Dengan demikian, standardisasi instrumen pertanian merupakan rangkaian proses yang komprehensif untuk menyediakan standar untuk instrumen pertanian yang kemudian diatur dengan kewenangan BSN (Badan Standardisasi Nasional) menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Proses ini bertujuan untuk memberikan dukungan peningkatan produktivitas, daya guna produksi, mutu barang, jasa, proses, sistem dan atau personel sektor pertanian. Pada akhirnya, penerapan standar instrumen pertanian dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing produk, perlindungan konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja dan masyarakat khususnya di bidang keselamatan, keamanan, kesehatan dan lingkungan hidup.

Bagaimana dengan Peluang Potensi Pertanian dan Jumlah Tenaga Kerja penduduk Nabire dalam mendukung Standar instrumen Pertanian?

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nabire dalam kurun tiga tahun terakhir tercatat bahwa Pada tahun 2020-2022 produksi dan luas panen padi di Kabupaten Nabire sebesar 5.6 ribu ton (1226 Ha),6.67 ribu ton (1450 Ha) dan 4.46 ribu ton (939 Ha) sedangkan lahan sawah terluas di Kabupaten Nabire terletak di Distrik Nabire Barat dengan luas panen sebesar 696 ha di tahun 2022.